Haji, Hidupkan Hati yang Mati



Dalam Ibadah Haji tidak ada Rukun Qouliy, bacaan2 yang wajib diucapkan. Jamaah Haji diharapkan lebih fokus terhadap persiapan hati dan jiwa. Memenuhi panggilan Rabbul Izzah dengan syukur, dan penuh pasrah. Berserah diri layaknya seorang sahaya dihadapan tuannya.






Menghayati
pemaknaan ritual-ritual Haji yang sarat dengan pesan-pesan kemanusiaan, agar dapat meraih makna Haji sejati atau Haji Mabrur, Haji yang penuh kebaikan terhadap sesama.


Bermunajatlah dengan Bahasa Ibu yang terbesit dari hati terdalam. Tidak perlu dibebankan dengan teks-teks doa yang memberatkan. Hidupkan kalbumu, karena DIA yang memanggilmu tahu isi hatimu.


Jawab panggilan Rabbmu dari dalam Kalbumu " Ya Allah aku datang dengan segenap kelalaianku. Aku HambaMU berharap Cinta dan Kasih SayangMu", tanamkan terus berulang-ulang dalam kalbumu. Hingga tak terasa IA menyambutmu, mendekapmu dengan ampunanNya, dan air matamu meleleh karenaNya.


Haji adalah menghidupkan hati yang mati. Setelah berhaji, kita dituntut lebih memiliki empati, semakin mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap sekelilingnya. Bermanfaat bagi Agama, dan Bangsa.

Semoga Semua Jamaah Haji Sehat Lahir Bathin. Bahagia Jiwa dan Raga.




Makkah, 27 Dzulqa'dah 1440H

Mukharam Khadafi

Mahasiswa Pasca Sarjana
UIN Sunan Ampel Surabaya


Posting Komentar

0 Komentar